By Be Samyono [26022020-11.35]
Berbeda dengan si bungsu yang mewarisi ketidak bisa diaman saya, maka si sulung Sophie lebih mewarisi ambisi dan keseriusan saya dalam mencapai sesuatu. Diapun paham ajaran saya untuk selalu mandiri dan mengejar apa yang diinginkan dengan komitmen tinggi serta mengetahui konsekwensi keinginannya itu. Bahkan walaupun saya coba membuatnya santai dan tidak tertekan namun tak urung targetnya sendiri membuat dia dibawah tekanan.
Diawal tahun ajaran kelas 6 ini, dia mempunyai keinginan untuk masuk SMP Labschool kebayoran dengan segala pertimbangannya. Kami sebagai orang tua sudah memberikan support mengikutkannya pada Bimbel Bintang Pelajar Gandaria yang ada materi khusus untuk ujian di Labschool namun mengenai keberhasilannya saya selalu ingatkan bahwa hal itu tergantung pada kerja keras dan doanya.
Mungkin saya pada akhirnya merasa kasihan dengannya dimana harus meninggalkan les piano dan English hanya untuk mengejar waktu persiapan ujian itu dan Unas dengan jadwal yang demikian padat. Saat weekendpun masih ada pendalaman materi atau try out dimana rata-rata matapelajaran berada diatas kelasnya. Pun ditambah belajar mandirinya yang baru selesai di jam 9.30 malam. Hingga mau tak maupun orangtuapun harus membantu dan mendampingi belajarnya. Meski dari semua itu saya cukup lega karena keinginan itu muncul dari dirinya. Saya bisa mengerti bagaimana terbebannya dia karena dengan hampir seribu pendaftar hanya akan ada 170 bangku yang tersedia di labschool.
Meski demikian ada saat down juga dimana mungkin karena lelah atau bosannya dengan materi yang padat, dia jadi lebih asyik main HP. Bahkan sempat hasil try outnya up and down. Saya tak tahu harus bagaimana kecuali mendekatinya dan berbicara dengan dia. Bahwa dalam mencapai tujuan hal kolaborasi yang harus dilakukan. Sebagai orang tua kami sudah menunaikan kontribusinya dengan support dan memberi kesempatan tambahan les. Kini ada di dia bagaimana agar usaha ini bisa memberi hasil. Bagaimana tetap termotivasi dan punya strategi. Dan satu hal yang harus dipahami bahwa setiap tujuan selalu ada konsekwensi untuk berhasil atau tidak. Dia harus bersiap untuk itu. Mungkin ini hal yang berat bagi dia tapi saya yakin anak pun harus belajar untuk mempunyai persepsi yang tepat akan goalnya.
Dan Al hamdulillah … hari ini beban itu release sudah karena semalam diperoleh pengumuman Sophie diterima di Labschool. Tengah malam saya dan bundanya bangunkan dia untuk mengabarkan pengumuman yang memang di beritakan tengah malam lewat website labshool. Berurai airmata menerima kabar ini. Saya tahu beban itu telah berubah menjadi rasa syukur dan tantangan bahwa ini merupakan awal pembelajaran baru. Pembelajaran iman, ilmu dan amal. Terbayar sudah proses kerja keras yang dia lakukan beberapa bulan ini. Satu hasil yang patut di syukuri terlebih hanya 3 siswa yang diterima dari sekolah Al Azhar Kemandoran yang diterima di Labsky tahun ini.
Semoga ini menjadi bekal hidupmu baik bagi agama juga hidupmu … amin. Selamat anakku …wellcome labskyers!
Yakinlah proses dalam usaha dan doamu takkan menghinati hasil yang kau dapatkan. Teruslah berpegang pada prinsipmu