Medali Atau Kesempatan

Be Samyono [06.06.2023]

Saya sempat menghela nafas melihat jadwal pertandingan Ilona yang berderet.  Helaan nafas saya bukan karena jumlahnya yang tak henti namun lebih pada level yang dia ikuti.  Di dua pertandingan di bulan juli atau tepatnya mulai besok, ada Indonesia open dan Jakarta open.  Ilona tidak lagi berada di level 4 namun di level FIG junior.  Level advancednya olahraga gymnastic.  Dari daftar peserta saya tengok lawan lawan di pertandingan sebelumnya masih berada di level 4, hanya Ilona yang pindah level secara mencolok.  Logikanya bila dia berada di level 4 maka besar kemungkinan sapu medali dia akan dapat.  Namun di level barunya ini? Entahlah.  Mengingat dia yang paling muda diantara seluruh competitor dan bisa jadi pengalaman gymnasticnya baru 3,5 tahun yah baru 3,5 tahun tidaklah bisa di bandingkan dengan seniornya.  Cukup pesimis untuk berpeluang diantara kompetitornya.  Meskipun cukup fair karena coachnya tidak membebankannya target muluk selain menunjukkan potensi dirinya.  Namun apakah Ilona mampu memahani ini semua.  Apakah dia bisa menerima kekalahannya ini?

Bila saya berfikir pendek mungkin saya akan lebih anjurkan Ilona bertanding di levelnya.  Dimana dia bisa eksis dan menikmati kemenangan yang berpeluang besar untuk direbutnya. Pulang membawa medali dan semuanya bergembira. Namun disatu pihak kami melihat olah raga ini adalah karir yang dibangunnya.  Bisa jadi yang dibutuhkannya bukanlah sekedar medali.  Bicara fakta dan  melihat kenyataan berapa anak sih yang mampu mendapat kesempatan untuk membuktikan kemampuannya naik level sejauh itu.  Tentu kondisi ini diberikan tidak sekedar sebuah rekomendasi namun pasti melihat kenyataan bahwa Ilona bisa dipercaya dan mampu untuk berada di level itu.  Selebihnya proses dan perjalanan waktu untuk menyempurnakannya.  

Hingga begitu kembali ditanya memilih medali atau kesempatan. Saya akan meminta Ilona untuk paham bahwa kesempatan jauh lebih berharga untuk-nya.  Medali bisa di peroleh saat pertandingan kapan saja namun kesempatan untuk berada di level advance itu adalah segalanya.  Apa yang dia diperolehbila dipikir jauh lebih besar seperti, teknik, skill, gerakan yang tentunya tidak mungkin didapatkan rekannya yang lain. Dan yang lebih besar dari itu adalah kesempatan dia untuk membuktikan kepercayaan yang diberikan padanya dan pengalaman sebagai pembelajaran bagi karirnya. Menunjukkan pada dunia atas kerja kerasnya.

Tentunya kata kata diatas tidak semudah itu juga saya cerna.  Ilonapun cukup manusiawi bila dia secara fisik dan mental diuji sejauh ini.  Ada saat mentalnya koyak dan kepercayaan dirinya runtuh.  Bahkan fisiknyapun tertempa.  Dan jujur bukan dia saja yang merasakan kami sebagai orang tuapun ikut hanyut.  Saya terutama memahami benar kondisinya.  Dan kami mengupayakan untuk selalu bisa menguatkannya meski dibalik itu semua ketakutan kami taklah lebih kecil.  Tiada menit tanpa kami memikirkannya dan tiada hembus nafas kami membalut semua kekawatiran kami dengan doa.  Biarkan Allah yang memberi jalan.  Memantapkan kemudahan dan menghiasi hati dan pikirannya dengan kepercayaan, syukur dan focus. 

Tak ada kapal besar yang berlayar tanpa hantaman badai, taklah tinggi pohon tanpa terpaan topan. Kami hanya berpegang pada keyakinan bahwa jalan ini akan menempa fisik dan mentalnya untuk lebih kuat, untuk lebih mampu teguh menjalani hidup dan karirnya.  Semoga ada saat indah dimana kau akan memetik buah manis yang kau tanam.  Amin

Bismillah!

Please follow and like us:
Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *