Dunia FIG, Siapkah? (2)

Be Samyono [30.067.2023]

UJIAN KEDUA

Selang sehari, pertandingan berikutnya berjalan.  Jakarta Open 2023 yang bertempat di gedung Senam Raden Inten Jakarta Timur.  Bertanding di nomor dan level yang sama setidaknya ilona telah membawa bekal pengalaman dari pertandingan sebelumnya.  Tentunya disini venue sudah memenuhi standart internasional dan peraturannyapun mengadopsi pertandingan profesional dengan menampilkan babak penyisisihan dan babak final di level FIG baik untuk prejunior maupun junior.

Di hari babak penyisihan saya merasakan keraguan di mata Ilona.  Ada beban yang sedemikian besar yang tak mampu dia pindahkan.  Satu beban yang tak pernah saya lihat di hari pertandingan selama ini.  Sepertinya motivasi yang selama ini saya berikan terpatahkan.  Bahkan hingga akan berangkatpun saya belum melihat kepercayaan diri Ilona muncul.  Dimana dia merasa belum bisa maksimal dipertandingan kemarin.  Hingga akhirnya saya hanya bisa kompromi untuk memberikan pilihan padanya.  Berangkat bertanding dengan senyuman gembira atau mengundurkan diri dari pertandingan.  Saya tak mungkin melepasnya bertanding dalam hati yang penuh keraguan.  Dan syukurlah bahwa pada akhirnya dia memilih untuk berangkat bertanding.

Saya bisa katakan di level FIG inilah pada akhirnya Ilona bisa melihat dan belajar bahwa inilah dunia gymnastic yang sesungguhnya.  Melihat kemampuan para pesaing dan seniornya, belajar bahwa skill gymnastic itu tanpa batas serta melihat sejauh mana mimpinya akan dia lambungkan.  Terlebih persaingan di level ini lebih ketat dari pertandingan Indonesia Open 2023 sehari sebelumnya, Demikian juga dengan jumlah pesertanya.  Tentunya pengalaman ini tidaklah setiap anak mampu merasakannya.  Satu kesempatan untuk bisa berada disini dan satu hal yang luar biasa diberi pengalaman seberharga ini.  Bagi seorang underdog seperti ilona hal ini harusnya jadi kegembiraan karena bisa bermain tanpa beban dan cukup berfokus pada dirinya.

Alhamdulillah kembali perolehan nilai dia selalu berada di papan tengah dan mampu mencuri posisi dari seniornya di clubnya.  Hingga hasil dari sesi penyisihan ini menempatkannya di final nomor floor.  Ini tentunya sangat mengejutkan.  Terlebih mengejutkannya karena hanya di nomor floor yang jumlah peserta finalist-nya lebih banyak dari nomor lainnya sehingga bisa dikatakan kans untuk memperoleh medali cukup sengit.  Meski dalam posisi yang tidak diunggulkan ternyata ilona memberikan perlawanan dia tampil bagus untuk ukuran seorang debutan baru.  Dimana dia berani mengambil gerakan akrobatik yang mempunyai kesulitan tinggi dan tidak menyerah untuk bermain aman. Dia memberikan kebanggaan untuk Coach dan dirinya dengan statementnya bahwa dia layak di level ini yang disambut gemuruh penonton saat dia tampil.

Apa yang ilona dapat?  Di final dia hanya mendarat di urutan 5 dan menjadi juara 2 untuk TIM FIG.  Dan dia satu satunya peserta FIG dari clubnya yang kali ini tidak mendapatkan medali untuk nomor individu.  Sejauh ini dia telah terbiasa mendapatkan medali bahkan menyapu bersih medali sendiri diantara teman teman se-clubnya.  Namun menjadi satu-satunya yang belum mendapat medali? Saya lihat dia tersenyum, dia tertawa dan dia begitu bangga.  Seakan dialah pemenangnya. Pemenang yang telah memenuhi target yang telah dibebankan oleh coachnya.  

Dari jauh saya memandang dan mengamatinya. Mencoba menebak reaksi dari hasil yang dia peroleh.  Dan detik itu saya menyimpulkan bahwa.  ILONA TELAH SIAP!  Selama ini harapan saya untuk melihat dia mempunyai mental juara telah dia tunjukkan.  Bagaimana mentalnya telah tertempa melalui 2 pertandingan terakhir ini.  Tertempa dalam menghadapi kondisi pertandingan, lawan dan yang lebih besar dari itu … menghadapi DIRINYA SENDIRI DAN KEKALAHAN!  

Ayah dan bunda juga kakak berbangga anakku.  Mentalmu jauh melebihi umurmu. Kerja kerasdan kemauanmu melebihi anganmu.  Para coachpun memberikan apresiasi bagaimana di dua test ini kamu bisa membuktikan kemampuanmu.  Membuktikan bahwa keputusan Coach untuk menaikkan ke level FIG dari level 4 yang dalam sejarah club belum pernah ada itu tepat!  Semoga 2 pertandingan ini menjadi milestone terindah dalam perjalanan karirmu dalam landasan karakter yang positif dan sportifitas.

Terima Kasih Ya Allah atas perjalanan indah ini.

Terima kasih Coaches…. Sukses teman teman tim SGC

Please follow and like us:
Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *