Sebelah jiwaku … Hari lalu kau gurat lembayung pengertian di titian, warna tuanya begitu pekat sehingga menutup bias rindu dan raguku. Hari lalupun kau gores warna jingga, marak kilaunya membuat kita terbahak dan merasa indahnya tawa. Juga hari lalu kau toreh tosca kedamaian, auranya menyentuhku, menyadarku bahwa kasihmu telah mencukupkanku.
Biar Tanah Menyimpan Bara Kita
Rupanya kita lupa untuk menyembunyikan bara itu dari hembus nafas kita. Hembusan yang membuat pijarnya membesar dan menjilat tangan-tangan rapuh kita. Pijar yang mengobarkan hati kertas kita, juga membakar serpih indah perjalanan yang dengan peluh kita tenun. […….]