Uyut Meninggal

Setelah meninggalnya Uyut Uti beberapa bulan lalu, tanggal 17 Juni 2008 Uyut Kakung dipanggil Allah. Sedih rasanya. Kami semua berencana pergi ke Subang untuk pemakaman. Namun kembali ayah terbentur jadwal kuliah sehingga tidak bisa berangkat malam itu bersama-sama yang lain. Akhirnya kami menyusul keesokan harinya diantar pak Ratno dengan jazzy merah. Wah ini adalah perjalanan jauh pertama aku. Mulanya Ayah dan Bunda kawatir aku akan rewel tapi jangan salah. Aku paling suka AC mobil. Jadi begitu masuk mobil bobok deh. Bangun-bangun sudah sampai Subang, sayang sekali aku melewatkan pemandangan selama perjalanan ke rumah Uyut padahal menurut ayah pemandangannya bagus banget karena melewati beberapa perkebunan karet.

Kami hanya berada di Subang selama setengah hari. Kakek dan nenek masih tinggal sementara kami semua kembali ke Jakarta siang harinya. Kami terbagi dalam 2 mobil. Ayah, bunda, aku dan tante Nung ada di mobil jazzy merah sementara yang lain termasuk baby kemal kemil ada di “alpart”nya oom iwan. Kebut-kebutan deh kami saling mendahului. Cuman malangnya ban belakang mobil oom Iwan kempes di tol. Terpaksa kami berhenti dan Pak Ratno membantu menggantinya. Untung kami berada belakangan bila tidak, bisa sampai tengah malam mereka baru sampai di rumah. Kasihan khan.[…….]

Continue Reading

You may also like

Makan Pertama

Pagi-pagi Bunda sudah sibuk mempersiapkan sesuatu yang baru untukku. Makan siangku – makan pertamaku!. Hari ini tanggal 12 Juni 2008 Bunda sudah meminta nenek untuk membelikan pisang untukku. Rencananya siang nanti adalah waktu makan siang pertamaku. Jauh sebelumnya Bunda sudah konsultasi dengan dokter Rini tentang makanku dan sepertinya aku telah siap untuk makan, mengingat “rakus”nya aku belakangan ini … Hehehe. Dan pisang adalah makanan yang akan pertama aku coba. Selain aman juga gak ada efek samping. Bunda memilih waktu makan ini tak hanya karena kesiapan aku tapi juga karena sebulan lagi aku akan ke Jogja menengok Eyang Ti. Aku harus belajar makan, jangan sampai adaptasiku terlambat sehingga saat perjalanan malah bermasalah. Bener juga rencana Bunda.

Inginnya ayah berangkat siang hari ini untuk melihatku pertama kali makan tapi karena ada kuliah mau tak mau Ayah titip pesan pada Bunda untuk memfoto atau memvideokan aku. tetap yah!. Tepatnya setengah satuan siang Bunda langsung menelephon ayah mengabarkan acara makanku. Bunda panjang lebar cerita bagaimana ekspresi wajahku yang merasa aneh dengan pisang tapi tak berapa lama kemudian langsung tak sabar untuk menanti suapan-suapan berikutnya. wah Rakus begitu komentar terakhir Bunda. Ayah hanya tertawa terlebih setelah tahu aku dibiasakan makan di kursi specialku. Pasti lucu!.[…….]

Continue Reading

You may also like

Hoby-Hoby Baruku

Tiap hari banyak hal yang baru terjadi pada aku. Kebisaanku ataupun tingkah polah yang menyertai perkembanganku. Sambutan-sambutan kecilpun muncul dari setiap perubahan ini. Namun demikian ayah dan bunda meyakini bahwa setiap perkembangan anak adalah beda. sehingga mereka cukup sabar bila ada hal yang belum bisa aku lakukan sementara anak sebayaku bisa. Mereka mencermati perkembanganku lewat panduan buku-buku. dan selama perkembangan kemampuanku masih dalam range normal. Mereka tak perlu kawatir. Justru mereka menyemangatiku. Memang kadang menyenangkan juga berada ditengah keluarga yang banyak omong sehingga setiap hari terasa sangat ramai dan bersemangat. Bahkan tak jarang juga keramaian ini di tambah dengan pembicaraan ayah sama bunda yang panjang lebar sebelum tidur. Kalau sudah begini aku akan memperhatikan mereka dengan diam. Dan saat mereka menyadari kalau aku perhatikan lalu melihatku. Ah malu … aku pasti berpura-pura melihat arah lain dengan tak bersalah.

Diantara kebisaanku menjelang 5 bulan umurku adalah aku suka sekali menjulurkan lidahku, memainkan bibir dan bikin balon dari ludah. Ah Bunda kadang tak suka aku begini karena jorok katanya. Tapi ini khan mengasyikkan. kayaknya ayah yang suka membiarkan aku mengikuti kata hariku selama tidak membahayakan aku. Aku memang suka ngeces, lumayan parah deh. Orang-orang bilang pasti dulu saat hamil ada keinginan bunda yang belum terpenuhi. Mendengar hal ini bunda yang malah bingung. Karena selama ini merasa tak menginginkan apa-apa. Namanya juga mitos bunda, begitu ayah menghibur.

Akupun suka untuk mengeyot tanganku, bukan jariku. Hampir 5 jari aku masukan mulut dengan enaknya. Ayah dan Bunda mengalihkan dengan mainan bila melihat aku begini. tapi Tante Ninik mengajariku mengenyot jempol saja. Ah jengkelnya ayah melihat hal ini. Mungkin ayah berfikir bila ngenyot semua jari tak akan berakibat lama namun bila jempol doang pasti akan keterusan. Setidaknya kebiasaan ini membuat panggilanku bertambah menjadi Miss Kenyot![…….]

Continue Reading

You may also like

Bunda Masuk Kerja

Setelah lebih dari 3 bulan aku nyaman ditungguin Bunda karena cuti melahirkan. Hari ini 07 April 2008, Bunda harus kembali masuk kerja. Sedihnya. Aku tahu ini tidak saja berat buat aku tapi juga buat Bunda. hampir seminggu ini Bunda sudah mengatur jadwalku agar terbiasa untuk ditinggal. Misalnya jadwal bangun pagi, mandi pagi dan yang paling penting mempersiapkan aku untuk bisa minum dari botol. Masih aku ingat bagaimana pertama kali Bunda mengajariku minum dari botol. takjub bercampur gembira saat pertama kali botol susu disodorkan aku langsung melahapnya sampai habis. Tanpa kesulitan dan adaptasi yang merepotkan. bahkan untuk ganti dari nenen ke botol susu dan sebaliknyapun seakan tak ada masalah. Jempol deh begitu Bunda bilang.

Pagi ini aku lihat Bunda sibuk mondar mandir mempersiapkan keperluanku sementara aku dimandikan Nenek. Pandanganku tak lepas dari Bunda karena aku tahu akan seharian bunda meninggalkan aku untuk kerja. Tak hanya menyiapkan tas kerja Bundapun telah menyiapkan satu tas yang berisi botol-botol kosong untuk tempat ASI yang akan disedot Bunda Di kantor. Rencananya Bunda akan pulang tiap jam makan siang selama sebulanan ini agar aku bisa adaptasi. Duh kasihan juga Bunda yah. Pasti capek. Tapi Bunda memang bersikeras untuk tetap memberiku ASI selama mungkin. Paling tidak 6 bulan sampai 1 tahun. Karena bagaimanapun itu hal yang paling penting buat aku.[…….]

Continue Reading

You may also like

1 5 6 7 8 9 12