By Sam [24052020-19.16]
Tak pernah ada yang menduga sedemikian massifnya perubahan tatanan pada era Pandemi Covid19 ini. Wabah global ini mengenalkan banyak hal pertama pada tatakelola, pelaksanaan maupun pengalaman baru yang sebersitpun tidak pernah terlintas akan dialami sebelumnya. Lupakanlah atau setidaknya pendam dahulu semua rencana, harapan ataupun keinginan yang sempat dijadwalkan sebelum pandemic tiba. Dan salah satu dari sekian besar rencana itu adalah pelaksanaan Wisuda!.
Mungkin penundaan atau tepatnya ketidak jelasan wisuda ayahnya tak lah begitu disesali. Setidaknya pengalaman wisuda S1 dan S2 telah dijalani dengan penuh historis, kalaupun harus merelakan wisuda S3 setidaknya moment sidang terbuka lebih bisa dianggap bermakna. Namun Bagi Sophie yang baru menyelesaikan SD-nya wisuda yang dikemas dalam bentuk online seakan hilang makna. Bukan saja mementahkan semua acara yang disusun sekolah maupun ibu-ibu korlas tapi hilanglah momen untuk berpisah dengan temen temannya dalam acara yang “sepatutnya” bisa lebih dikenang dan secara langsung. Serasa menjadi kekinian, inilah akhirnya bentuk wisuda generasi covid!
Apa hendak dikata, protokol kesehatan lebih utama untuk dijalankan untuk antisipasi. Hingga wisuda online menjadi pilihan dan dilaksanakan 15 Juni 2020 lalu. Kehidmatan tentu akan terasa beda disetiap anak dan orang tua yang mengikuti. Wajar… online memberikan batasan dan kadangpun hambatan seperti sinyal ataupun suasana rumah. Namun inilah yang terbaik yang bisa di usahakan yang dengan besar harapan disematkan agar semuanya tetap memberi kesan. Bisa dipahami untuk meng arrange acara seperti inipun bukanlah hal yang mudah. Mengingat kompleksnya acara hingga mau tak mau ada beberapa perwakilan dari guru, yayasan, orang tua murid, dan murid sendiri yang harus hadir di sekolah karena tidaklah mudah untuk berkoordinasi sendiri sendiri di rumah. Dan bagi kami mungkin video kompilasi perjalanan angkatan sophir ke 29 ini, mulai dari kelas 1 hingga 6 merupakan video yang memorable.
Sophie sejak beberapa hari sebelumnya sudah disibukkan dengan acara mengumpulkan beberapa materi untuk wisuda seperti rekaman menyanyi, foto buku wisuda, menjahit pakaian wisuda yang mau tak mau harus diusahakan sendiri oleh orang tuanya. Bersyukur ada penjahit yang buka, dan ayahnya multi talent hingga photo dan video dia serasa merupakan produk studio. Bisa dibayangkan bahwa tidak setiap orang tua bisa melakukannya sendiri untuk ini, sehingga hasilnyapun seadanya. Sekali lagi moment kenangan berupa buku kenangan akhir tahun akan menjadi tidak standart kualitas maupun editingnya.
Terlepas dari itu semua buah perjalanan sophie 6 tahun di SD cukuplah manis. Peringkat 3 prestasi akademik kategori nila Sidanira (system Informasi Pendataan Nilai Raport), 6 kali meng-khatamkan Al Qur’an selama di SD dan sebagai hafizah juz 30. Dan tak ada kebanggan ayah yang lebih lagi karena Sophie sudah diterima di SMP Labs School Kebayoran tahun ini. Selamat dan kebanggan untukmu anakku.
Ayah hanya membisikkan pesan kecil untuk selalu menjadi terbaik di setiap langkahmu, bagi diri dan orang sekitarmu. Bekali ilmumu dengan skill dan attitude yang tepat untuk bekal dunia akheratmu. Amin. Sekali lagi yah bunda dan adek selalu bangga padamu.