Alergi Obat Nyamuk

By Be Samyono (25032008.18.07)

Ayah dan Bunda amat bersyukur aku anak yang cepat sekali beradaptasi. Kemarin saat pertama kali nenen ASI aku tanpa kesulitan langsung bisa ngenyot begitu Dipertemukan kembali dengan Bunda 30 menit setelah lahir. Meski belum keluar ASI tapi aku tetap semangat buat ngenyot. dan ini sangat membantu bunda hingga tak sampai setengah hari ASI Bunda bisa berproduksi. Pun ketika pertama dilatih untuk minum pakai botol dengan isi ASI untuk antisipasi bila nanti akan bekerja. Hasilnya sama. Aku langsung bisa mengenyot dot botol tanpa kesulitan. Dan tak ada kesulitan minum dengan pindah-pindah antara Bunda dan botol susu.

Dan karena ASI inilah aku cukup kuat untuk tidak sakit hingga 2,5 bulan ini meski disekitarku serangan flu mulai menular antara satu dengan lainnya dalam keluarga. namun cerita sedih terjadi saat Bunda berinisiatif memakai obat nyamuk elektrik untuk menjagaku. Mulanya kalau tidur aku cukup diberi kerudung kasa. namun kini kerudung itu terlalu kecil buatku. Tidurku yang berputar membuatku tak nyaman dalam kerudung hingga obat nyamuklah harapan Bunda untuk menjagaku. Hari pertama kedua tak masalah hingga bunda curiga melihat aku yang suka batuk-batuk sendiri. Melalui kawan ditanyakan mengenai batukku ini katanya itu hal biasa karena bayi masih ada slam di badannya. Tapi Ayah kawatir hingga menyuruh Bunda memeriksakan aku ke dokter anak di RS Gandaria. kebetulan dekat rummah dan Bunda kenal dengan dokternya yang ahli penyakit tropika anak.

Usut-diusut ternyata batukku adalah alergi karena badanku tidak menunjukkan kenaikan suhu dan ditelusur obat nyamuk elektrik itulah biangnya. Tak sangka! dalam 2 hari tenggorokan dan hidungku seperti penuh slam/lendir dan beberapa kali batuk. Ayah jadi pucat Bundapun tak kalah kawatir. Karena kalau aku sakit sama sekali tidak rewel. Aku diam saja. Itu yang membuat Ayah Bunda Prihatin. Pengobatan dilakukan dengan sering menjemurku dibawah matahari pagi selain memberikan obat tetes Mocera untuk mengencerkan dahakku. Akupun diuapin dengan harapan bisa muntah atau pub hingga lendir dalam tubuh bisa ikut keluar. Bunda menyusui aku sesering mungkin biar aku bisa muntah karena kekenyangan dan segera memiringkanku bila terbatu-batuk. Dan yang tak kalah hebatnya adalah menyedot lendir di hidungku karena membuat aku sulit bernafas. Kembali ayah jadi tersiksa. tiap kali aku muntah ayahpun ikutan mual belum lagi kalau hidungku disedot. Bunda yang jadi gak tega lihat Ayah. Bunda memang hebat bisa mengatasi hal ini.

Tiga hari keadaan ini berlangsung beruntung tiap kali aku muntah dan pub, lendir banyak yang ikut keluar. Pagi keempatpun aku sudah bisa senam bebek saat Bunda membangunkan dengan nyanyian. Atau mengoceh saat Ayah mendongengkan aku sebelum tidur. Mungkin Ayah dan Bunda lebih harus hati-hati dengan bau-abuan instant yang ada disekitarku.

Please follow and like us:
Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *