By Be Samyono (16122013-16.19)
Tak terasa hitungan jari saya telah melebihi bulan umur Ilona. 8 Desember 2013 kemarin Baby Ilona genap meniup lilin pertamanya. Berbeda dengan acara ulang tahun pertama Kakaknya yang dulu diadakan di Yogjakarta. Ulang tahun Ilona tepat jatuh pada hari minggu otomatis rumahlah tempat terbaik untuk acaranya. Pertanyaannya siapakah yang akan datang? Malaka bukanlan Simprug yang penuh balita di lingkungannya. Juga bukan Klitren-Yogjakarta yang mempunyai lingkungan tak jauh beda. Alhasil Ulang tahun Ilona akan lebih banyak dihadiri temen-temen bunda dan ayah beserta anak-anak mereka yang tentu saja jauh dari kata temen-temen sebaya Ilona.
Acara di rumah bisa di pastikan lebih memakan tenaga untuk persiapan dan berberes. Tak tahu lagi apa yang terjadi bila tidak mendapatkan bantuan dari beberapa saudara dan sahabat. Namun itu tidaklah berarti begitu melihat keceriaan Ilona dan bagaimana dia menunjukkan kegembiraan sepanjang hari itu. Terlebih satu hal yang pasti acara ini bisa mengumpulkan semua saudara, kerabat juga teman-teman yang bisa jadi sangatlah sulit untuk bertemu diwaktu biasa. Terlebih bersama keluarga. Sepertinya ini sebuah blessing.
Setahun ini saya pastikan tidak ada tulisan mengenai Ilona. Itu patut saya sesalkan. Saya merasa gagal untuk memberikan satu hadiah yang terindah berupa catatan harian tentangnya. Saya akui bukanlah saat yang mudah untuk membagi waktu selama keberadaan Ilona bersama kami satu tahun. Hal ini tak lain karena tak adanya asistent rumah tangga yang bisa kami andalkan. Entah berapa hitungan mereka datang dan pergi dan beberapa bulan kami harus mengurus urusan domestik ini sendiri. Seakan terasa terjebak dalam kemonotonan dan pekerjaan yang tak pernah usai. Seakan ada kata sesal karena waktu untuk Ilona harus terbagi.
Ilona adalah tantangan terbesar yang membuat kami selalu harus berfikir kreatif disertai cadangan tenaga yang luar biasa double. Memiliki kemampuan motorik dan respon yang cepat Ilona membutuhkan perhatian dan pengawasan yang super extra. Kecepatannya merangkak, ketidak takutannya memanjat dan mencoba kegiatan baru serta kecepatannya dalam mengobservasi dan meniru patut mendapatkan pengawasan yang melekat. Tantangan inilah yang tidak kami dapatkan dari kakaknya. Secara fisik Ilona lebih cepat berkembang seperti gigi, motorik dan motivasi. Namun daya verbalnya Ilona masih seputar makanan seperti mimik, mammam, enak dan memangggil mesra ayahnya dengan panggilan Yayah, meski semua itu di ucapkannya dengan lantang dan keras. Ilona termasuk baby yang tidak mengenal takut, kelas kepala dan sekaligus punya gaya humor sendiri. Meskipun demikian dia sangatlah manja dan sangat cengeng. Preman cengeng itulah kata yang tepat yang selalu saya panggilkan sebagai ungkapan saying peda dirinya. Kami selalu berusaha melihat perbedaan kakak beradik ini sebagai potensi dan tantangan agar kami mampu berperan menjadi orang tua lebih baik dan lebih baik.
Watak Ilona adalah jawaban atas doa saya yang menginginkan anak kedua yang bisa menggenapi sifat kakaknya. Sikap yang mandiri, berjiwa pemimpin dan berani. Dan rupanya Allah memberikan itu semua pada Ilona. Sikapnya yang keras, pantang menyerah, berani dan sangat teguh. Tak jarang kami malah yang tidak siap dengan kondisi ini. Terlebih 6 tahun kami dibiasakan dengan mendidik Sophie yang sangat bertolak belakang. Saya sendiri selalu merasa yakin bahwa dibalik sikap ini Ilona memiliki kemuliaan seperti yang saya selipkan pada namanya. Terlebih saya melihat begitu banyak cinta yang banyak orang berikan pada Ilona. Terlebih dalam keseharianpun Ilona sangat humble, cerdik, ramah serta mampu menunjukkan cintanya.
Seringkali saya menghabiskan waktu untuk menemaninya tidur, mengusap kepalanya dan meyakinkan dirinya bahwa saya percaya padanya bahwa kemuliaan itu ada pada dirinya. Dan selalu saya mohonkan agar dia bisa memahami dan memanfaatkan apa yang menjadi potensianya untuk kemuliaanNya. Satu lagi keyakinan saya adalah bahwa pendidikan, kasih sayang dan keteladanan akan mampu membuahkan pribadi yang unggul. Dan itu semua semoga akan berhasil untuk Ilona.
Big Hug Sayang 🙂
Ayah Bunda.





