Tahun Baru = Kehidupan Baru?

Saya selalu berfikir bahwa waktu tak bisa dihentikan. Dia berlari.  Dia selalu mampu membuat kita terperanjat betapa banyak yang belum kita kerjakan diwaktu lampau. Dia selalu membuat kita menyesal.  Dan dia yang membuat kehidupan menjadi sama berlarinya.  Namun siapa sangka bahwa waktu dan kehidupan mampu dihentikan.  Bukanlah oleh sesuatu yang besar namun hanya oleh sesosok, seorang ANAK!

HIDUP YANG BERHENTI

Satu berkah yang harus saya syukuri.  Di ujung tahun baru ini kehidupan saya telah digenapi.  Sophia akan berulang tahun ke 5 diawal bulan dan Ilona tepat 3 minggu usianya. Saya ingin merayakan keberkahan ini bersama keluarga kecil saya dirumah sendiri.  Mengingat selama ada baby, orang tua kami ingin agar mereka dilibatkan dalam mengasuh hingga kami tinggal di rumah mereka selama weekday.  Saya bayangkan akan merupakan hal yang indah bisa menikmati kebersamaan kecil kami. Di rumah sendiri! […….]

Continue Reading

You may also like

Sam’s Angels

Saya belumlah genap 40 namun “life begin at 40’s” rasanya cukup saya angguki mulai terjadi pada saya.  8 Desember 2012 lalu kehidupan perkawinan saya di genapi dengan hadirnya 1 bidadari kecil yang saya sematkan dengan nama “Pinastikha Ilona Arhimbi”.  Terhitung telah ada 3 bidadari cantik di sekitar saya: Bunda, Sophia dan Ilona.  Antara gembira khawatir dan keluapan harapan saya rasakan sedemikian hebat.  Entah saya merasa dihadapkan pada satu kondisi bahwa saya harus cukup matur dan bijak membawa peran saya.  Menerima titipan ini dengan tanggung jawab dan membekali mereka dengan bekal keilmuan maupun hal moralitas.  Sepertinya saya layaknya Charlie di film charlie’s angels, selalu menanti sapaan angels saya setiap hari, “Good morning, Ayah Sam”

ANGEL KE 3:

Kebersamaan 5 tahun bersama Sophia menggoreskan hal indah dan rasa syukur.  Seakan saya pribadi merasa tidak yakin akan bisa membagi kasih sayang penuh kami kepada adiknya nanti.  Untuk itulah perlu tahun untuk memberikan kepastian bahwa dia cukup bisa menerima kondisi akan berbagi kasih sayang dengan kehadiran seorang adek.  Mungkin juga ini terjadi karena latar belakang saya yang tunggal dalam keluarga.  Begitu dia bisa memahami arti keberadaan seorang adek kamipun merasa siap memberikan.[…..]

Continue Reading

You may also like

Mengebiri Konsumen atau Teknologi?

Teknologi komunikasi dan data sepertinya tak pernah usai, bahkan semakin cepat menjauhi kata usang. Kompetisi muncul bukan hanya didominasi keragaman jenis produk tapi juga technology base yang digunakan.  Menariknya perang ini riuhnya tidak memunculkan pemenang yang dominan dan selalu kembali konsumenlah yang akan menjadi juri akhirnya.  Bisa jadi disini konsumen yang di untungkan karena perang ini akan munculkan adanya banyak pilihan produk dan fitur menarik dengan harga kompetitif.  Namun bisa jadi sebaliknya konsumenlah yang mulai diperas dan didorong menuju sikap konsumtif.

Satu yang luput dari tarik menarik kepentingan antara produsen gadget (baca: communication base) adalah data & communication provider.  Meski Bukan merupakan pertimbangan utama dalam memilih suatu namun ujung-ujungnya produk communication base hanya akan berjalan bila terbandrol dengan produk dari data & communication provider.  Alangkah tidak eloknya bila service dari data & communication provider tidak bisa mengikuti perkembangan produk communication base.  Akan percuma kita membicarakan fitur hebat bila ujung-ujungnya tak ada yang bisa difungsikan secara optimal.  Terkecuali kalau kita membeli kecanggihan hanya sekedar alasan life style atau malah mengutamakan fungsi tersier semata seperti game![…….]

Continue Reading

You may also like

Sunway Lagoon: Liburan Khusus Untuk Sophie

Lepas dari Melaka Mei 2010 lalu, saya menyerahkan jadwal liburan kepada anggota perjalanan.  Saya menawarkan untuk memberi waktu yang bebas untuk memilih tempat yang mereka sukai.  Saya sepakat untuk memberikan waktu di KL untuk kesenangan Sophie.  Beberapa kali ke KL membuat saya enggan untuk mengunjungi tempat tujuan standart.  Saya menunjuk sunway lagoon, kolam waterboom untuk memberikan kesenangan buat Sophie sepanjang hari selama hari ke 3 di KL.  Sophie sendiri terlihat bersemangat mendengar kata renang.  Dan mulai tak sabar meski kami baru bisa melakukannya keesokan harinya.  Perjalanan dari Melaka cukup jauh.  Kami menyinggahi Putrajaya dan makan siang disana sebelum merapat di KL dan menginap di Le Meridien, hotel yang terletak tepat di jantung bukit bintang berseberangan dengan Berjaya Time Square.

Inilah kelebihan berwisata di malaysia.  Rate hotel tidaklah segila di Singapore.  Meski pelayanan tidaklah se-exelent di Indonesia namun harganya bisa dibilang lumayan murah.  Sayangnya soal makanan tidak bisa berharap lebih di KL.  Rasanya jauh dibawah rata-rata.  Saya sering pusing terutama saat membawa anak atau harus berhadapan dengan menu India.  Kondisi KL yang tak jauh beda dengan jakarta dalam soal budaya inilah yang cukup membuat mengunjungi KL serasa balik kampung.  Malah bisa dibilang lebih memilih kemari daripada ke jogja malah.  Apalagi kalau bukan harga tiket yang menjadi parameter […….]

Continue Reading

You may also like

1 3 4 5 6 7 15