By Be Samyono (04112007.22.02)
Jadwalku untuk ketemu dokter telah berubah menjadi tiap 2 minggu sekali semenjak kehamilan Bunda menginjak usia 30 minggu. Dua minggu yang lalu Ayah sempat panik melihat hasil USG-ku yang sungsang. Justru Bunda yang menenangkah Ayah untuk santai karena masih ada waktu untukku berubah posisi. Tak perlu kawatir karena Dokter Amrupun telah mengajarkan Bunda untuk senam sujud yang dianjurkan untuk dilakukan tiap pagi dan malam sebelum makan. Tentunya agar aku kembali pada posisi yang tepat. Dan syukurnya saat pemeriksaan senin minggu ini aku telah kembali di posisi normal. Wajah Ayah terlihat lega. Akh ayah ini…suka sekali kawatirkan aku meskipun seringkali tak ditampakkannya. Padahal Bunda selalu bilang aku baby yang pintar dan tak rewel karena selalu bisa diajak kerjasama bareng bunda.
Minggu ini pemeriksaanku cukup bagus, semua terbilang normal baik berat maupun ukuranku. Karena sudah memasuki bulan ke 7, Bundapun dianjurkan untuk mengikuti senam hamil. Lucu kali ya kalau nanti Bunda berkumpul dengan ibu-ibu hamil yang lain dan melakukan senam. Diusiaku yang sekarang sudah banyak kemampuan yang aku punya seperti membedakan terang dan gelap, juga reaksi terhadap suara. Tak jarang aku ikutan menari bila Bunda mendengarkan lagu-lagu klasik atau Ayah karaoke. Tapi jangan salah akupun bisa memilih mana lagu yang aku suka juga mana yang tidak.
Semakin bertambah umurku Bundapun sekarang makin sering sakit punggung dan kecapekan. Berarti ini tugas Ayah untuk memijat Bunda khan. Kasihan juga sih Bunda karena tiap malam sudah bukan waktu yang nyaman lagi untuk tidur karena akupun sudah merasa tak nyaman bila posisi tidur Bunda kurang tepat. Dan juga kegerahan sudah mulai sering dialami Bunda termasuk sering suka buang air kecil. Kalau melihat kondisi Bunda seperti ini jadi terbayang betapa beratnya beban Bunda dalam mendukungku di rahimnya hingga 9 bulan nanti. Seharusnya aku berfikir seribu kali untuk mendurhakainya.
Meskipun Dokter Amru melihat hasil USG-nya dan mendiagnosa kalau aku adalah baby perempuan namun kembali beliau menyerahkan ketentuan inipada yang diatas. Yang penting lahir sehat dan normal! Setuju Dokter!. Bagi Ayah Bundapun tak masalah aku perempuan atau laki-laki. Karena aku adalah buah cinta. Disamping itu telah siap nama baik itu untuk baby girl ataupun baby boy. Waktu kelahiranku sudah makin dekat. Sepertinya Ayah Bunda tidak sabar lagi menimangku. Dan memanggil-manggil namaku. Akupun juga tak sabar menanti saat pertemuan itu tiba. Saat pertemuan yang disebut … kelahiran!
3 comments
hore..akhirnya menampakan diri.. perempuan..!! 😀 pasti lutu.. *secara keponakanku laki-laki semua* 😀
alhamdulillah hingga saat ini ‘si cantik’ dlm kondisi normal. salam dari abin sambil ngediph genit hehe.. bisa besanan nih. huss! 😛
buat tante yeni, sedikit berbagi pengalaman, banyakin tidur dlm posisi miring ke kiri ya.. kata dokter bisa bantu memposisikan si bayi siap dilahirkan 🙂
Salam buat si cantik dari pamannya di Midplaza..semoga nanti jadi anak yg shaleh dan selalu dalam lindungan Allah…:)