Jogja Trip: Part 1 (Great Journey)

By Be Samyono (17092008.11.32)

Ada acara pernikahan!  begitu girang bunda menyambut acara milik mas Banu dan Mbak Novi ini karena bila dihitung-hitung aku sudah lebih dari 6 bulan yang artinya aku sudah bisa diajak pergi perjalanan jauh.   Bunda makin bersemangat karena acara ini juga sekaligus bisa digunakan untuk memperkenalkanku pada keluarga di Jogja dan Magetan.   Bunda telah ambil cuti panjang demikian juga dengan ayah sudah jauh hari mempersiapkannya.   Utamanya undangan dan photo-photo preweding pengantin yang ayah sendiri kerjakan.

JOGJA … KULONUWUN

Rencananya tak hanya aku, ayah dan Bunda yang akan berangkat.   kakek-Nenek juga tante Nungpun akan diajak serta.   Kami akan berangkat naik kereta dalam rombongan besar.   Selain kami ada Papa & Mama Koko, Juga keluarga Oom Mamat yang sekalian ikut untuk berlibur.   Mereka ber-lima.   Wah bakalan rame di kereta. Dan pastinya akan sesak karena bawaan kami saja banyaknya bikin pusing mata.   Ayah bawa tas kamera serta 1 koper ukuran besar.   bunda bawa tas koper sedang dengan beberapa tas jinjing. Belum yang dibawa tante Nung juga nenek.  Itung-itung ada 7 tas besar.   itupun setelah dikurangi karena Kakek mendadak tak bisa ikut karena sakit.   Untung saja Strolerku bisa di ikutkan di mobil yang juga ke berangkat ke jogja.   Kalo tidak.   Pusing pasti.   Ayah cuman geleng-geleng karena katanya separuh barang adalah untuk kebutuhanku!.

Pukul 9 pagi, Kamis tanggal 10 Juli lalu kereta tatsaka akhirnya berangkat memebawa kami.   Untung keretanya gak terseok menarik bawaan kami yang tak kalah heboh dibanding jumlah rombongan yang ada.   Hampir 2/3 perjalanan aku tertidur selebihnya jadi rebutan untuk dipangku ataupun digendong.   Bunda lega karena sepertinya aku menikmati perjalanan ini.   Tentunya ya, khan di kereta banyak makanan yang aku suka.   Kami tiba setelah petang merambat.   Begitu mobil oom indra yang menjemput kami tiba di rumah aku bener-bener gembira karena akhirnya bertemu dengan mbak maya dan Mas Bagus yang selama ini hanya aku kenal lewat pemberian dan kado-kadonya.   Merekapun langsung berebut menggendongku.   Sabar ya sabar, Aku khan ingin ketemu Mbak Thi dulu.

Acara di Jogja cukup padat berkenaan dengan pernikahan itu.   Hampir tiap hari berturut-turut selalau ada acara.  Hari Jum’at misalnya ada midodareni, Sabtu pemberkatan dan resepsi.   dilanjutkan hari minggu berupa kunjungan balik ke keluarga pria.   Aku sih santai-santai saja.   Ayah dan Bunda yang agak keteter karena mesti pakai pakaian adat dan lain sebagainya yang tak praktis.   Untung saja disela acara ini temen-temen Ayah Dan bunda bisa datang dan bergabung jadi tetep rame dan heboh.   Mulai dari ikutan resepsi hingga join di acara ice skating dan karaoke, makan di kraton dan belanja batik.   Dan rupanya ayah tak lupa menyisipkan sesi photo session ketika aku mo renang di bathtub di rumah piyungan.  Bener-bener tak ada sela waktu untuk santai.

Namun demikian tak ada waktu yang tak menyenangkan untuk aku.   Bertemu dengan banyak orang baru membuat aku banyak mengoceh dan suka memamerkan tarian “geleng-geleng” aku.   Yang agak melelahkan mungkin karena semua orang berebut menggendongku.   Sampai-sampai papa koko tak kebagian dan Ayah menyingkirkan aku di kamar supaya bisa bobo.

MAGETAN … ALOW

Keputusan ayah untuk membelikan aku car seat ternyata tepat.   Perjalanan lanjutan 5 jam dari Jogja ke Magetan ternyata sangat melelahkan.   Tak kebayang bila aku harus dipangku terus.   Hampir selama perjalanan pagi ke magetan aku bisa tidur pulas di kursi itu meski mulanya aku sempet merasa gak nyaman.  Tak nyaman bukan karena kursinya gak asyik.   Tapi sesuai dengan petunjuk berat badan, kursiku harus menghadap belakang.   BT khan.   tapi setidaknya Ayah, bunda dan tante Nung bisa lebih istirahat selama perjalanan mengunjungi Adik Mbah Ti ini.

Kata ayah yang masa kecilnya tingal disini Magetan menjadi semakin kecil.   semuanya jadi serba dekat, serba padat.   Ayah melihat semua disini menjadi makin tua dan usur, waktu begitu cepat berubah.   Aku sendiri merasa dingin yang berkepanjangan.   tak kecuali Bunda dan Tante Nung yang tak siap dengan baju hangat. Kami hanya semalam disana tapi ayah masih menyempatkan diri untuk mengenalkanku pada teman-teman sekolah ayah.   dan dihari terakhir kami pergi ke telaga Sarangan   Bersama Mbak sri Dan tante Iyul.

Ayah takjub karena telaga sarangan penuh.   Kamipun keliling pakai mobil lalu sempatkan beristirahat menikmati sate kelinci di bibir danau.   Setelah dikerubuti ayahpun akhirnya tertarik untuk mengajak kami naik perahu mengelilingi telaga.   Duh senengnya udah dingin dikit berkabut lagi.   Dan makin seru saat perahu itu direm mendadak dan dibelokin saat putaran hampir usai.   kami teriak. Tapi hanya ayah yang pucat karena takut aku terjatuh!.

kami balik ke Jogja taklagi melalui jalur yang sama.   Saat berangkat kami lewat jalur Ngawi yang ditempuh dalam 5 jam-an dan 160-ribuan bensin.   Sedangkan saat pulang kami lewat jalur Tawangmangu-Solo karena jalannya telah bagus dan telah ada jalan tembus yang tak berbahaya.   Jarak menjadi lebih cepat 2 jam dan bensinpun hanya hilang 80-ribuan.   Hemat ternyata.   sampai di Jogja kami tak langsung pulang karena Tante Nung merengek untuk diantar ke Prambanan yang saat kami kesana masih di renovasi akibat gempa dahsyat 2 tahun lalu.

Masih tersisa satu hari sebelum kami balik jakarta.   Kami tak banyak kegiatan keluar tapi kumpul keluarga.   Karena ayah bilang mungkin aku akan pulang lagi baru saat tahun baru sekalian merayakan ulang tahunku, dan itu masih lama.   jadi kesempatan ini banyak digunakan untuk kumpul.   Seperti rencana lebaran ini kami tak mudik ke Jogja karena ayah gak mungkin bisa handle sama kondisi lalu lintas, Jadi baru natal nanti kami pulang. Besok kami akan kembali ke jakarta.   Ucapkan Jakarta ALOHA!.

Please follow and like us:
Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail

You may also like

1 comment

  1. wah..serunya jalan-jalan.
    kalo bawaan pergi segitu banyaknya..trus waktu balik ke jakarta nambah oleh2 berapa banyak ?
    😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *