By Be Samyono (24112008.11.16)
Sejak kamera Canon DSLR-ku menjadi tentengan wajib di setiap kegiatan dan perjalanku. Sejak itu pula istriku bilang bahwa kamera dan peralatannya yang tersatukan dalam satu ranselku itu sejatinya adalah istri pertamaku. Konsekwensinya selain aku harus menjadi suami yang adil bagi mereka berdua, akupun harus rela untuk tidak lagi narcist!. Tidak seperti kamera pocket tentenganku dulu yang dengan mudah aku meminta bantuan orang untuk difotokan selagi penyakit akutku ini kambuh, kali ini beda. Dengan kamera ini tak menjamin siapapun bisa memotret diriku dengan hasil yang kuinginkan. Terlebih dengan penampakanku yang jauh dari photo”genit” ini. Alhasil kepasrahan dan kerelaan untuk tidak narcist sudah pasti jadi pilihan utuk aku pertebal kemudian.
Prinsip inipun terpegang saat digelarnya Pesta Blogger 2008 lalu di gedung BPPT-Thamrin Jakarta. Berbekal pengalaman PB2007 lalu, aku bisa pastikan bahwa ajang temu blogger ini tak lebih dari acara temu arisan atau reunian antar sesama blogger. Meski ada harapan lebih tapi aku tak berani menanggung kecewa. Terlebih akupun membawa misi sendiri yang tak jauh beda dari hanya sekedar kumpul mengingat hampir setahun ini kegiatan bloggingku tak lebih dari satu kerutinan yang dipaksakan ada sebagai kompensasi kegiatanku kuliah. Jadi benar-benar tak adil bila mengharap ajang ini jadi forum yang lebih, sementara tujuanku datang demikian bertolak belakang. Ajang kali ini perlahan menguburkan tujuanku untuk kumpul dengan teman-teman blogger sekomunitas. Waktu ternyata membuat beberapa rekan blogger tak lagi satu bendera. Terlebih lagi alasan kesibukan membuatnya menjadi satu kendala kedatangan. Apa boleh buat. Memang mau tak mau prinsip narcist itu harus aku tanam lebih dalam.
Konyolnya suasana ini terbawa hingga makan siang, aku kelimpungan karena tak ada gambar dalam hitungan jari di kedua tangaku. Hingga iseng-iseng aku perhatikan polah tingkah berpuluh rekan yang dadakan jadi Photografer Amatiran melakukan aksi jeprat-jepret khas dengan gayanya. Aku bisa bayangkan betapa tersiksanya untuk tidak narcist apalagi kebagian menjadi pemotret. Dan sedikit jepretanku ini mungkin bisa jadi penghibur bagi rekan blogger yang siang itu memotret. Karena kebaikan mereka yang berkorban untuk tidak narcist menggerakkan efek domino yang mengenaiku untuk memotret mereka. Anggaplah aku mengerti perasaan itu berkorban untuk kenarcistan teman itu. Jujur akupun tidak mengenal mereka (baca: anda-anda) secara pribadi selain sesama teman dalam satu label: blogger!. Aku hanya ingin sedikit berbagi kreatifitas dan selebihnya aku minta maaf atas kelancangan mencuri kenarcisan anda.
Diantara 37 image yang aku tampilkan, aku sangat favorite dengan photo No: 9. Photo seorang blogger-(wati) yang mencoba mencuri gambar Iman Brotoseno dibalik pintu Ruang komisi 1 dengan memanfaatkan flip LCD yang ada di kameranya. Omong-omong aku jadi ingin berkenalan untuk belajar trik-trik ini dari dia. Image no: 10 juga dari favorite aku, setidaknya kita bisa belajar “Taking picture with style” darinya. Dan kembali gaya wanita memukauku, terlihat dari image no: 7 mengajarkan pada kita “bagaimana memotret dengan Bird View” hanya dengan mengandalkan feeling. Selebihnya tak hanya gaya yang bisa saya tiru tapi mungkin akupun bisa mengintip kamera & aksesoris yang bisa jadi aku butuhkan nantinya.
Sampe Jumpa di PB2009 🙂
Photo Bisa Dilihat di SINI
5 comments
hehe…moga PB2009 berkualitas yah mas. Dan tidak sekedar acara arisan dan reunian serta narcist-an, Tapi lebih kepada tekad bulat buat makmurkan bangsa ini.
semoga mas, tapi bagaimanapun hal ini terpulang pada kita 🙂
kapan ya aku dipotret mas sam..!? 😀
ngikut imgar… kapn ya bisa di foto sama mas sam??? 😀
hahahaha kapan yah …