Pengikat Kami

By Be Samyono (02122007.20.46)

Tak jarang Bunda berandai-andai seperti apa aku kelak. Bunda berharap aku seperti bunda yang tak “neko-neko” karena Bunda seringkali mengelus dada sambil terbahak melihat tingkah Ayah yang kadang “ajaib”. Tapi Ayah tak mau kalah berharap aku seperti dia yang banyak bisanya dan mandiri. Wah rame deh kalo sudah beradu argumen begini. Dan selalu berakhir dengan saling meledek. Ayah dan Bunda memang tak banyak mempunyai kesamaan. Dari makanan, selera akan barang, keinginan hingga tempat-tempat favorite. Meskipun ada beberapa hal yang sama tapi ujungnya bertolak belakang. Contohnya soal makanan. Ayah senang sekali makan makanan ekstrem seperti sushi, rujak cingur, bebek atau buah mentah saat Bunda lebih doyan makanan yang normal dan selamat dimakan. Kalaupun mereka sama-sama penyuka mangga muda, Ayah akan memakan daging sebelah luar sementara Bunda bagian dalamnya. Perbedaan ini memang tak pernah dibawa menjadi satu perdebatan karena sepertinya masing-masing sudah tahu batas wilayah kesukaannya masing-masing. Hingga Bundapun tak pernah memaksa Ayah suka duren dan Ayahpun tak pernah memaksa Bunda suka bebek dengan alasan supaya tidak saling mengurangi jatah. Duh lucunya.

Kadang aku heran dengan begitu banyak perbedaan ini apa yang menyatukan Ayah dan Bunda. Sekali waktu pernah kudengar Ayah mengatakan Bundalah penyeimbang hidupnya. Seseorang yang selalu bisa membuatnya berusaha untuk memberikan yang terbaik dan mendapatkan ketentraman di hidupnya. Dan aku semakin menyakini bahwa dibalik begitu banyak perbedaan yang dimiliki Ayah Bunda ada sesuatu yang besar sebagai pengikat. Bukan hanya sebentuk cinta namun juga satu keikhlasan untuk mewujudkan satu konsep dan tujuan hidup yang sama. Dan aku adalah satu rencana terindah didalamnya. Buktinya saat Usiaku tepat 7 bulan lalu ayah mengirimkan sms berupa doa kepada Bunda. “Semoga baby kita mendapat bahagia atas hadirnya diantara kita, amin”

Kuharap itu apa yang kami punya ini menjadi pengikat bagi kami selamanya.

Please follow and like us:
Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail

You may also like

3 comments

  1. smoga aja nanti bisa ada dua-duanya, mirip ayah dan Bunda…
    jadi kalo pas makan daging, dimakan semuanya bagian dalam dan luarnya 😀 ntar pasti bsa menyatukan ayah ma bundanya..
    tinggal berapa minggu or hari lagi nih?
    menghitung hari yuks

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *