Sebulan Sudah

By Be Samyono (02022008.12.56)

Bila mengotak-atik hari kelahiranku ternyata banyak hal yang menarik di temukan disana. Sebenarnya Ayah inginkan aku lahir di tanggal 1 Januari dan kalo mau pasti tidak sulit karena proses kelahiranku melalui caesar. Namun pertimbangan adat dan saran orang tua akhirnya dipilihlah tanggal 2 Januari hari Rabu. Ayah sih tak mempermasalahkannya karena keselamatan dan kesehatanku jauh lebih utama daripada maslah perhitungan hari baik macam itu. Dan ternyata tanggal 2 Januari ini punya banyak keunikan. Tanggal 2 Januari sama dengan tanggal kelahiran Eyang Jogja, juga tanggal kelahiran Tante Nung. Hari Rabu itu sama seperti hari kelahiran kakek Simprug dan Ayah tentunya. Dan uniknya bila Ayah dan Kakek Simprug punya weton yang sama maka aku dan Nenek Magetan punya weton yang sama pula. Wah! kareana banyak saudara yang jawa jadilah ini pembicaraan yang luas (karena dibahas secara panjang kali lebar). Tapi selalu saja Ayah bilang bahwa tiap anak akan punya kelebihan dan kekurangan. Tinggal tugas orang tua yang mengarahkan bagaimana kelebihannya bisa di optimalkan dan kekurangannya bisa di minimalkan. Ayah selalu sok bijak deh.

Hari ini genap usiaku 2 bulan. Siang ayah sudah menjemput aku dari kantor bersama ibu dan tante Nung untuk pemeriksaan ruti perbulan di dokter RSB Asih. Sementara Tante Rumi sudah ribut dari pagi untuk mendandaniku dengan rok baruku. Semua perlengkapankupun tak ketinggalan dimasukkan ke bas babyku. Ayah sampai terheran heran melihat bawaanku yang begitu banyak untuk 3 jam jadwalku ke dokter. Untungnya tas baby dari oom Piq2 ini bermodel hitam sederhanan layaknya tas kerja hingga tak begitu mencolok dan amat meriah penuh warna.

Di dokter begitu banyak teman-teman sebayaku dengan kelucuan dan keluguan yang bikin gemas. Tak jarang para orang tua saling memamerkan buah hatinya. Tapi aku siang ini lebih suka bareng Bunda untuk nenen di ruang menyusui hingga dipanggil masuk oleh suster. Beratku sudah 3,2 Kg, berat yang ideal untuk bayi ASI dan hari inipun satu imunisasi Hepatitis B aku dapatkan. Menangis pasti tapi tak lama. Lagian abis itu Ayah bilang ke Bunda.

“Jalan-jalan yuk ke Plaza Indonesia”

“Kinan bagaimana?”

“Diajak saja?”

“Gak papa?”

“khan kakek neneknya gak tahu, gak papa jadinya!”

Lah ayah dah gak sabar ajak aku nge-mall!

Please follow and like us:
Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail

You may also like

1 comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *