By Be Samyono (03092008.17.43)
Era disket telah usai, Flash disk kini menggantikannya. Dan karena begitu mudahnya mencolak-colok flash disk, jadilah kebiasaan untuk mengambil file melalui flash disk tanpa mengingat resiko penularan virus. Praktek inipun terjadi di setiap akhir kuliah di Kampusku. Tiap ada teman presentasi ataupun dosen mengajar pasti lusinan flashdisk sudah antri untuk meminta copy file. Melelahkan dan tidak praktis memang karena beberapa teman dengan entengnya menitipkan flashdisk begitu saja. Padahal bila mau bersabar file cukup di copy beberapa orang yang kemudian di share. Namun rupanya pepatah makin tua makin bisa bersabar tak berlaku di kelas ini. Hingga pemandangan seperti ini menjadi jamak. Dan akupun sebagai orang yang dianggap melek teknologi selalu mendapat peran melakukan tugas ini. Padahal kadang aku heran apakah setiap copy-an ini sempat untuk dibaca! Bukannya malah menumpuk menjadi sampah digital. Tapi begitulah. Rupanya pepatah yang berlaku disini adalah makin tua makin pikun, karena habis ngopy selalu minta copy lagi karena lupa. Maklumlah!. Bukankah salah satu indikator seorang doktor itu adalah pelupa.
Beberapa dosen dengan senang hati akan mengijinkan kami mengcopy baik lewat assistennya atau kami kerjakan sendiri. Selebihnya mereka enggan memberikan karena toh hard copy telah dibagikan selain alasan malasnya melihat tumpukan flashdisk yang sudah antri di depan mereka. Atau bisa jadi mereka mengerti apa resiko “sodomi Masal” seperti ini. Aku sendiri lebih suka mempersiapkan file berbasis PDF bila ada indikasi rekan meminta copy file. Alasannya cukup sederhana, apalagi kalau bukan karena alasan kompability? Karena perbedaan versi seringkali rekan-rekan minta copy lagi gara-gara file yang dicopy tak bisa dibuka. Sepele memang tapi bila tak cukup seorang yang meminta dan tak cukup sekali dilakukan bikin bete juga. Tapi mau dikata apa kebanyakan dari temen-temen adalah gaptek mania, jadi mau tak mau keadaan ini ditelan saja.
Minggu terakhir seorang dosen mempersilahkan kami mengopy file dari laptopnya yang masih tersambung pada LCD dan terpantulkan dilayar. Kembali aku dengan enggan menerima job ini didampingin seorang rekan yang begitu antusias namun gaptek.
“Mana yang dicopy,” Tanyaku begitu USB flash telah tercolok.
“Mana aja,” Jawabnya semangat, “sekalian aja satu folder itu”.
“Seius?, Maling dong!,”
“Daripada minta-minta melulu,”
“Filenya macam-macam disini!”
“Gak papa, cepat mainkan saja!”
Icon “send to” aku klik dan beberapa mega file dalam satu folder meluncur ke USB Flash-ku. Lama dan lama. tak aku sangka satu folder ini lumayan besar isinya. Aku jadi penasaran.
“Sudah Pak?” Tanya si dosen menyela.
“Tinggal download Pak.” Jawabku sekenanya. Sementara rekanku tegang memperhatikan layar LCD yang jelas menginformasikan apa yang kami copy. Tangankupun segera meraih kabel AV penghubungnya dan mencabutnya. Layar menjadi Biru.
Dia menghela nafas.
“Selamat!”
Etiskah ini? jangan ditanya karena kami adalah maling yang tentunya akan mencari pembenaran.
![Share on Facebook Facebook](http://samroads.be-samyono.com/wp-content/plugins/social-media-feather/synved-social/image/social/regular/48x48/facebook.png)
![Share on Twitter twitter](http://samroads.be-samyono.com/wp-content/plugins/social-media-feather/synved-social/image/social/regular/48x48/twitter.png)
![Share on Reddit reddit](http://samroads.be-samyono.com/wp-content/plugins/social-media-feather/synved-social/image/social/regular/48x48/reddit.png)
![Pin it with Pinterest pinterest](http://samroads.be-samyono.com/wp-content/plugins/social-media-feather/synved-social/image/social/regular/48x48/pinterest.png)
![Share on Linkedin linkedin](http://samroads.be-samyono.com/wp-content/plugins/social-media-feather/synved-social/image/social/regular/48x48/linkedin.png)
![Share by email mail](http://samroads.be-samyono.com/wp-content/plugins/social-media-feather/synved-social/image/social/regular/48x48/mail.png)
5 comments
Waduh….. judulnya mengerikan.
“Seius?, Maling dong!,†apa mungkin ya?
hahahha
kasus yang sama seperti apa yang saya alami
emang apa isi foldernya?
Kok sampai2 musti nyabut kabel AV? sgala??
Penasaran nih ^^! (sambil garuk2 kpala)
walah..walah..
wakakakak..parah judulnya 😀 .. knapa tuh sampe cabut kabel AV sgala ;))