By Be Samyono (20042010.15.17)
Pagi itu aku sudah mandi dan bersiap, seperti biasa aku akan mengantar ayah dan bunda kerja sebelum ikut abang Dika sekolah di PAUDnya. Kelasku sendiri baru akan mulai Juli nanti rasanya tak sabar bila harus menunggu. Ikut kelas abang Dika sedikit banyak bisa menghiburku. Kulihat pagi ini Bunda telah rapi namun ayah tak pergi bersama Bunda kali ini karena ayah ada pekerjaan di Papua. Dua hari lagi Ayah akan kembali dan aku telah berpesan untuk membawakanku buku tempel kegemaranku belakangan ini.
“Bunda nanti aku antar-antar kerja yah” kataku di ruang keluarga.
“Iyah cantik … duh baik hati sekali kamu” Ujar Bunda menyambut hangat tawaranku. akupun segera berlari masuk kamar untuk mengambil sesuatu. Kuhampiri kembali Bunda,
“Bunda aku mau buku ini yah” Pintaku sembari menyodorkan buku tempel berisi gambar-gambar dinosaurus, “dibuka, boleh tak?”
“Loh katanya, nanti dibuka kalau ada ayah,”Ujar bunda sembari mengingatkanku, “nanti saja yah, khan mainnya bareng ayah supaya tempelnya benar.”
“Iyah tapi aku mau dibuka sekarang,” Rayuku.
“Trus nanti main apa dengan ayah kalau dibuka sekarang,” Bunda sepertinya tidak mengijinkan aku memainkan buku ini sendiri tanpa didampingi. Karena seperti biasa aku akan menghabiskan semua tempelan dan menempelkannya di sembarang tempat dengan cepatnya. Dalam sekejap!
Aku mengalah, aku kembali berlari menaruh buku itu di lemari. sesegera itu aku keluar lagi menemui bunda.
“Aku akan antar Bunda yah,” kembali aku menawarkan diri.
“Iya sayang” Bunda meneima tawaranku sembari menuju kamar.
“Bunda sepatunya aku bersihkan yah,” Kembali aku menawarkan diri begitu melihat sepatu bunda telah siap diluar namun belum dibersihkan. Biasanya aku akan mencari tissue basah dan membersihkan sepatu ayah bila akan berangkat kerja.
“Aduuuh kamu baik sekali, terima kasih sayang!” Ujar bunda menyambut.
Segera kucari tissue basah dengan berlari kecil, mengelapnya dan membuang tissuenya di tempat sampah. Bunda mengawasiku sambil tersenyum kecil. Diciumnya aku sebagai rasa terima kasih. Kutinggalkan bunda di ruang tamu untuk masuk kamar mengambil sesuatu dan kembali menghampiri.
“Bunda …” Panggilku
“Ya … sayang”
“Sekarang Aku boleh buka buku tempel-tempel ini yah!”
Tawa Bunda dan kakek nenek pecah mendengar kegigihan dan rayuan pagiku ini.
Ternyata Baby mungil ini telah tahu bagaimana merayu!