By Be Samyono [23022020-11.110]
Sophia dan Ilona sama sama mengawali les balet namun setelah dua tahun sophie memilih piano dan bahasa untuk ditekuninya. Sementara Ilona tiba tiba menyatakan diri pensiun dari balet. Agak mengejutkan, terlebih karena alasannya tak ada gerakan salto di balet. Untuk itulah dia bersikukuh minta dicarikan les gymnastic dan menyatakan diri bahwa dia akan melakukan gymnastik seumur hidupnya.
Satu kebetulan di dekat rumah ada GOR Raden Inten yang memang khusus untuk berlatih senam. Biayanyapun terjangkau Rp 500 Ribu perbulan 2 kali masuk perminggunya. Malang bagi Ilona sudah masuk 2 kali trial tapi pegawai administrasinya tak kunjung datang hingga belum bisa mendaftar. Namun secara kebetulan juga tiba-tiba saya salah lift di blok M square dan mendapati ada tempat gymnastic yang lebih dekat dijangkau dari sekolahnya. Hingga diputuskan untuk pindah kemari. Meski lebih kecil tempatnya namun sanggar ini cukup popular dan memang bertujuan mencetak athtele. Terlebih sanggar ini di kelola oleh keluarga sanger yang memang dulunya keluarga athlete.
Tiga bulan ini dia menekuni gymnastic di sana. Upaya saya agar dia merasakan lelah karena kegiatan ini kayaknya percuma karena sampe dirumah mulut dan kepecicilannya tidak juga istirahat. Itulah Ilona. Semangatnya langsung menyala begitu hari latihan tiba. Dan dia benar benar focus ikut latihan mesti terlihat paling kecil secara fisik dan termasuk kurus. Dirumahpun tak henti mencoba gerakan kegerakannya yang kadang membuat saya deg-degan.
Beberapa hari ini dia ngotot untuk ikut kejuaraan gymnastik untuk level pemula. Olala sayapun terperanjat. Bila ingat latihan yang dia jalani tak ubahnya sebuah camp militer dengan olah fisik yang bikin saya deg degan itu belumlah lama. Sayapun minta konfirmasi coachnya atas kesiapan Ilona namun ternyata justru coachnyalah yang menyarankan mengingat progresnya dan kekuatan tangannya yang bisa diandalkan. Baiklah akhirnya saya ikuti!
Cuma sekarang saya bingung bagaimana membantunya. Saya bukanlah orang tua yang cuma bisa nyuruh. Saat kakaknya persiapan tes saya selalu dampingi belajarnya namun saat Ilona ikut kejuaraan gymnastic saya tak terfikir bagaimana membantunya. Akhirnyapun saya melakukan deal dengannya setelah menyelesaikan administrasi kejuaraan.
“Ok Ilona karena kejuaraan ini keinginanmu maka ada syarat yang harus kamu ikuti. Yaitu tiap bangun pagi kita pemanasan dulu ya mulai dari plank, sit up, push up dan rentetannya…mau?”
Diapun mengangguk sambil berkata”bareng ayah khan” olala tak sangka ini akan berbalik ke saya hahaha, tapi tak ada pilihan sayapun harus konsekwen dengan rule ini. Seperti bagaimana saya berprinsip mendidik anak selama ini. Denagn contoh!
Saya membayangkan beratnya bangun esok hari dengan tambahan pemanasan ini. Namun jangan kawatir akan kita lalui semua ini dengan senang ya Ilona. Semangat!
Moga cita dan ambisimu memberi jalan karir bagi bekalmu kelak. Semangat ilona!





