Anehnya Aku

Beberapa waktu belakangan ini banyak orang yang merevisi pendapatnya mengenai aku. Tak lagi mengatakan bahwa aku mirip ayah tapi justri sebaliknya Bundalah yang dominan mewariskan kecantikannya. Ayah hanya menjulurkan lidahnya bila makin banyak yang berpendapat seperti ini dan Bunda terpingkal. Bisa jadi benar yang mereka katakan. Namun dibalik itu ternyata beberapa sikap dan sifatku lebih mirip dengan ayah. Lihat caraku tidur, bengong dan kentut..ups hahaha. Bunda bilang ayah banget. Tidak itu saja kreatifitas dan keusilanku sangat Ayah banget, sampai sampai kakek-Nenek geleng geleng dibuatnya. Namun ada yang sangat unik yang justru belakangan ini baru nampak di aku yang bisa dibilang aneh seperti:



SUKA MUNTAH:

Soal ini aku mirip banget dengan ayah apalagi kalau bukan soal makanan. Bisa dibilang selera makan ayah adalah seleraku, bahkan acara makan ayah adalah cara makanku. Aku suka makan makanan yang beragam, buah dan sayur yang tidak biasa Bunda makan. Dan kebiasaanku untuk makan makanan tanpa kuah persis seperti Ayah. Nasi goreng, terutama bubur adalah makanan yang tak ayah nikmati dan aku hindari. Bila Ayah akan muntah bila saat kenyang lalu membaui makanan maka aku akan muntah bila melihat makanan bayi sebangsa bubur. Lah! bukan itu saja aku akan sangat kelabakan dan muntah bila melihat muntahku sendiri atau melihat sisa susu di botol susuku. waduh![…….]

Continue Reading

You may also like

Obsesi Sophie

Aku tidak hanya menginginkannya, lebih dari akan mengucapkannya hampir setiap hari. Ya … aku ingin SEKOLAH! kata sekolah seperti kata ajaib di telingaku. membuatku bersemangat bangun pagi bahkan melecutku untuk mengerjakan ini dan itu. Kulihat Bunda beberapa kali survey play group bahkan beberapa telah aku coba free trialnya. Namun sepertinya ada yang tidak membuat Bunda berkenan. Tidak saja kurikulumnya tapi juga fee-nya yang kadang membuat dahi mengernyit. Kuingat bunda menjanjikan aku sekolah kalau aku sudah 2 tahun. Dan di ulang tahunku yang kedua Bunda benar-benar menepatinya.

Suatu hari Bunda mendiskusikan masalah sekolah ini dengan ayah. Sepertinya Ayah menginginkan agar aku sekolah di lembaga formal dengan pemikiran tidak saja kebutuhan sekolahku terpenuhi tapi juga kedisiplinanku bisa diasah. Dan kembali pertimbangan geografis menjadi penentu pemilihan sekolah nantinya mengingat faktor kemacetan dan transportasi begitu dominan menjadi pemikiran di Jakarta. Gugurlah sudah alternatif untuk menyekolahkanku di Gymboree atau Tumbletooth. […….]

Continue Reading

You may also like

2 Januariku (catatan ayah)

Tak ada keajaiban bagi saya selain melihat Sophie tumbuh dengan segala kebisaannya serta berkembang dengan segala sifat dan raga yang mencerminkan paduan antara saya dan bundanya. Bundanyalah yang mengisi ragawinya dengan kecantikan, kulit putih dan daya tahan tubuh yang luar biasa. Sementara banyak sifat dirinya yang merefleksikan sifat kecil saya seperti banyak omong, keras kepala, sensitif, smart dan amat sangat kreatif. Paduan yang membuat kami sebagai orang tua tak perlu lagi memperebutkan kehakikian kemiripannya dengan kami. Karena bagaimanapun kehadiran dia di sisi kami sudah lebih dari kata rahmat yang harus kami syukuri dan kami pertanggungjawabkan.

Tepat 2 januari kemarin genap 2 tahun usia Sophie. Seperti tahun lalu, ulang tahunnyapun diadakan di Jogja dan Jakarta. Bedanya tahun lalu ulang tahun di Yogya harus di dahului dengan sakit panas karena tumbuh gigi, semeantara kali ini ulang tahun di Jakarta justru yang harus diundur karena sophie kelelahan selama roadshow pulang kampung dan tertularnya virus yang menyerupai cacar air selama 3 hari […….]

Continue Reading

You may also like

Ayah Yang Aneh

Ayah pernah bilang ke aku bahwa kami beruntung atas hadirnya Bunda. Dan ayah selalu bilang bahwa dia berterima kasih kepada bunda yang bisa diandalkan dalam merawatku. Tidak hanya tahu bagaimana merawat tapi juga punya strategi bagaimana mendidikku. Cerita ayah, beliau sebenarnya tak berharap banyak akan kebisaan bunda ini mengingat betapa tomboy dan cueknya Bunda. Hingga apa yang telah Bunda berikan kini bisa dikatakan sebagai hal luar biasa yang ayah dan aku terima. Tak bisa dibayangkan bagaimana bila hanya ayah yang harus mengambil alih peran itu? aku yakin tak hanya berantakan tapi juga kekalangkabutan akan terjadi setiap harinya. Bayangkan saja selama ini hanya sekali ayah mencebokiku. Selebihnya ayah hanya bisa teriak memohon “Bundaaaaaa!” begitu aku bikin Creamy. Pun kalau aku lagi sakit dan muntah, jangan harap bisa di bantu ayah. Karena ayah akan ikutan muntah dengan tidak kalah hebat. Ayah benar-benar ayah yang aneh yah hahahaha.

Apakah ayah memang benar-benar aneh seperti kataku? yaiyalah. Kadang kakak, nenek atau tante suka geleng kepala melihat bagaimana cara ayah mengajakku bermain juga cara aku diajak belajar. Pendek kata ayah mengajarku bermain dengan caranya sendiri. Mungkin karena unik inilah aku lebih suka bermain dengan ayah daripada dengan bunda. Ayah tak segan untuk bertingkah diluar nalar atau menirukan hal yang tak lazim untuk membuatku tertawa atau mengembangkan imajinasiku. Ayahpun jarang mencontohkan memainkan mainanku secara standart. Biar kreatif begitulah dalihnya [……..]

Continue Reading

You may also like