Sam’s Angels

Saya belumlah genap 40 namun “life begin at 40’s” rasanya cukup saya angguki mulai terjadi pada saya.  8 Desember 2012 lalu kehidupan perkawinan saya di genapi dengan hadirnya 1 bidadari kecil yang saya sematkan dengan nama “Pinastikha Ilona Arhimbi”.  Terhitung telah ada 3 bidadari cantik di sekitar saya: Bunda, Sophia dan Ilona.  Antara gembira khawatir dan keluapan harapan saya rasakan sedemikian hebat.  Entah saya merasa dihadapkan pada satu kondisi bahwa saya harus cukup matur dan bijak membawa peran saya.  Menerima titipan ini dengan tanggung jawab dan membekali mereka dengan bekal keilmuan maupun hal moralitas.  Sepertinya saya layaknya Charlie di film charlie’s angels, selalu menanti sapaan angels saya setiap hari, “Good morning, Ayah Sam”

ANGEL KE 3:

Kebersamaan 5 tahun bersama Sophia menggoreskan hal indah dan rasa syukur.  Seakan saya pribadi merasa tidak yakin akan bisa membagi kasih sayang penuh kami kepada adiknya nanti.  Untuk itulah perlu tahun untuk memberikan kepastian bahwa dia cukup bisa menerima kondisi akan berbagi kasih sayang dengan kehadiran seorang adek.  Mungkin juga ini terjadi karena latar belakang saya yang tunggal dalam keluarga.  Begitu dia bisa memahami arti keberadaan seorang adek kamipun merasa siap memberikan.[…..]

Continue Reading

You may also like

Ibu

4 Tahun Usia Sophie: Celoteh (2)

[Lanjutan]

Catatan ini sepertinya terlambat untuk diselesaikan mengingat bulan depan dia telah usia lima tahun.  Saya merasa bersalah tidak bisa secara konsisten untuk menuliskan perkembangannya.  Namun kadang waktu membelenggu.  Sejauh ini tak ada harapan lebih kepada gadis kecil ini kecuali dia bisa menjadi dirinya. Dan kali ini saya merangkum celotehnya yang selama usia 4 tahunan ini saya publish di FB saat tak ingin moment indah bersamanya terhapus waktu.

*******

RAMBUT TANTE2

Rambut sophia telah sepanjang pinggang. Tak ada yang bs membujuknya untuk dipangkas karena menurut dia seorang princes harus berambut panjang. PR bagi ayahnya untuk rajin menyisiri tiap malam. Seperti yang terjadi beberapa malam lalu.

[…….]

Continue Reading

You may also like

4 Tahun Usia Sophia: Celoteh (1)

By Be Samyono (0912012-22.21) 

Lima tahun usia pernikahan saya, berarti telah 4 tahun usia Sophie.  Gadis kecil ini tetap membuat saya selalu menitikkan air mata terima kasih atas kehadirannya di tengah cinta saya dan Bunda.  Dia tidak saja memberi kemudahan untuk mengasuhnya namun juga cintanya telah mengikat keluarga besar kami untuk saling rekat dan terikat. Saya masih ingat betapa saya menginginkan seorang anak perempuan yang bisa mengikat semua hati keluarga kami yang sungguh berbeda latar belakang dan pandangan dengan cintanya.  Dan nama Kinanthi ternyata jauh melebihi harapan kecil saya. Alhamdullilah.

Catatan ini sepertinya terlambat untuk diselesaikan mengingat bulan depan dia telah usia lima tahun.  Saya merasa bersalah tidak bisa secara konsisten untuk menuliskan perkembangannya.  Namun kadang waktu membelenggu.  Sejauh ini tak ada harapan lebih kepada gadis kecil ini kecuali dia bisa menjadi dirinya. Dan kali ini saya merangkum celotehnya yang selama usia 4 tahunan ini saya publish di FB saat tak ingin moment indah bersamanya terhapus waktu.[…….]

Continue Reading

You may also like

Pinastikha Ilona Arhimbi Namaku

Lebih awal, begitulah pertemuan pertama aku dengan ayah bundaku.  Meski telah dua kali jadwal kelahiran berubah ternyata aku sendirilah yang lebih tidak sabar. Aku ingin menemui mereka lebih awal 2 hari dari hari yang ditentukan di tanggal 8 Desember 2012 pukul 07.05.  Memang ayah dan bunda telah merencanakan kelahiran ini dengan matang termasuk memilih tanggalnya.  Selain itu pengalaman dengan kehamilan pertama serasa akan memudahkan prosesnya.  Namun rupanya kehendak Allah berbicara lain.  Aku tidak lahir di tanggal 21/12 ataupun tanggal 10/12 namun dipagi hari karena ketuban Bunda lebih dahulu pecah di tanggal 8 Desember itu.

Karena perubahan jadwal melahirkan yang maju 2 minggu (mengingat operasi caesar) pilihan untukku lahir di tanggal 21 Desember di hari jumat yang sama dengan tanggal dan hari kelahiran bunda dibatalkan.  Tanggal 10 Desember menjadi pilihan karena merupakan hari baik menurut kakek sesuai kalender Jawa. Bundapun kebingungan dengan jadwal ini karena baru tanggal 10 Cuti dan belum mempersiapkan segala perlengkapan kelahiranku.  Hingga diputuskan mempercepat cuti di tanggal 7 Desember untuk mempersiapkan keperluan ini.  Bisa jadi percepatan ini karena Bunda capek dengan beban kerja selama seminggu ataupun karena persiapan ini di hari jum’at.  Tapi ayah percaya ini semua karena kehendak Allah.  Karena Allah menjawab doa Ayah untuk mempunyai anak kedua yang tegar yang akan menjadi pemimpin yang akan memberikan teladan dan melengkapi hal-hal positif yang dimiliki kakak Sophia.  Yang akan menjadikan keluarga kami saling terikat dalam cinta kasih.

[…….]

Continue Reading

You may also like