Reuni Offline

Setelah lebaran kemarin begitu banyak photo rekan-rekan jaman SMA maupun Kuliah yang bertebaran di Facebook dalam acara reuni. Komentarpun saling menimpali mulai dari pernyataan mengenai perubahan dalam 15-20 tahunan yang terjadi hingga candaan ala kebersamaan tempo doeloe. Tidak itu saja. ketakjuban, keheranan dan rasa kangenpun campur aduk menciptakan canda dan rasa terima kasih. Sayang aku tak ada di semua event itu, aku hanya bisa terbatas mengomentari sekaligus menerima kritikan kenapa justru tidak datang di acara yang aku sendiri usulkan. Nah!

Kekuatan Facebook memang luar biasa, karenanyalah dalam kurang dari 2 bulan sebagian besar teman seangkatan di SMA 1 Magetan dan semua teman seangkatan Arsitektur Petra kembali bertemu. Reuni online-pun terjadi dengan saling bergosip dan mengaduk-aduk ingatan lama saat jaman bersama sekaligus perburuan mencari temen-teman yang hilang. Groups dan Fansbookpun segera dibuat untuk mewadahi semua teman yang mulai terberai. Waktu seakan kembali berputar bagai baru kemarin semua itu terjadi. Dan sedetik kemudian bagai tersentak betapa waktu itu semua hampir terkubur dan betapa berubahnya kami kini. Tak hanya fisik yang mulai berkerut dan melebar kesamping, kehidupan kamipun sudah tak banyak yang sendiri, berkeluarga dan mempunyai junior.

[…….]

Continue Reading

You may also like

Uban Telanjang

Dibilang uban adalah gejala adanya gangguan sintesa protein. Sel melanosit jadi tak mampu lagi menghasilkan pigmen (melanin) sehingga rambut menjadi kehilangan warna, dan dikatakan proses ini akan berlangsung begitu kita menginjak usia 40 tahun. Informasi yang sulit aku amini mengingat saat usiakulepas dari 17 tahun si uban telah menyisip diantara ribuan helai rambut hitamku. Dicabut, itulah langkah awal yang sederhana yang dulu aku lakukan meski efeknya membuta gatal dan merinding. Menginjak kuliah dan kerja temen-teman si uban mulai menyisip dan tak ada yang bisa kulakukan kecuali membiarkan. Hingga puncaknya saat usia 27 an uban ini menjadi tak kepalang. Menolak untuk dicabut dengan alasan sakit semirlah yang akhirnya menjadi solusi. Tak tanggung tanggung warna hitam kebiruan, burgundi, maroon dan dark brownpun pernah diupayakan hanya untuk menutupi si uban. Puncaknya saat wisuda S2 rambutku bener-benar terbakar warna MERAH! Dua tahun terakhir ini rasa insyaf akan semir warna terang membuatku paten memilih Natural Balck sebagai pilihan. Alasan cukup sederhana. Kulit dan mukaku yang dikata lebih mirip orang Nusa Tenggara ini lebih pantas memakai warna hitam daripada warna terang ala koboy yang tak pernah mandi. Kesan kontras lebih nyata daripada terang yang justru membuatku tampak “kumuh”.

Artikel yang mengatakan bahaya menyemir rambut terlalu sering karena mamicu adanya kanker membuatku berfikir ualang akan kebiasaanku yang menyemir rambut tiap 2 bulan. Perlahan aku biarkan semir hitam terakhir memudar seiiring tumbuhnya rambut. Positifnya rambutku menjadi lebih ringan dan lebih mudah diatur karena semir yang biasa melekat hilang, namun disisi lain komentar mulai aku tuai karena teman dan sahabat rupanya takjub melihat rambutku yang sudah memutih hampir sepertiganya dengan tiba-tiba. Bahkan temen-teman di S3 terheran-heran. […….]

Continue Reading

You may also like

Pribadi Unik Seorang Baby (oleh Ayah)

Suatu ketika saya lelah sekali dengan kondisi, tidak saja badan saya tapi juga pikiran. Saat seperti ini, kondisi saya tak jauh dari kata autis – tak mampu merespon stimulasi dari luar. Namun sungguh mengherankan, bila stimulasi itu berupa pertanyaan mengenai Baby saya hasilnya akan jauh beda. Entah energi siapa yang membakar, seakan saya tak bisa putus menceritakan baby mungil saya dengan mata terbinar dan kelelahan yang sirna. Mungkin inilah kekuatan semangat yang dibarakan oleh seorang anak yang tak pernah kita sadari saat tersulut.

Cerita mengenai baby sophie selalu indah, selalu membuat tergelak dan gemas meski tak saya pungkiri disisi lain Baby Sophie adalah seorang anak yang kadang tak ubahnya berpolah seperti anak-anak sebayanya, tumbuh dan berkembangan dengan dinamisnya sekurun waktu yang dilaluinya. Ngambek, malas, menangis, mogok ataupun protes merupakan polah lainnya yang juga saya temukan pada sososknya. Dalam menghadapinya reaksi sayapun tak jarang seperti orang tua yang lain yang menjadi jengkel, marah bahkan tak sabaran.[…….]

Continue Reading

You may also like

Sophie di Usia 21 Bulan (Oleh Ayah)

By Be Samyono (08102009-19.47)

Genap berusia 21 bulan usia Baby Sophie tanggal 2 Oktober lalu. Saya kadang tak sadar akan perkembangan serta perubahannya yang sangat cepat baik fisik maupun pemikirannya. Mungkin hal ini karena saya dan Bundanya selalu bersamanya setiap hari maka taklah terasa perubahan yang terjadi pada dirinya. Baru saya akan terbelalak dan terkaget-kaget bila saya kembali membuka file photo-photo serta video dia yang tersimpan rapi di external disk andalan saya. Terperangah melihat begitu berubah fisiknya tiap bulan dan begitu cepat kebisaannya berkembang. Sepertinya ini menjadi berkah yang sangat saya syukuri dimana saya dan Bunda masih mampu untuk membagi kasih kepadanya melalui tangan kami sendiri serta melihatnya tumbuh dipangkuan kami.

Satu hal yang bohong bila saya tak mempunyai kecemasan terhadap masa depan Baby Sophie. Tidak saja kecemasan bahwa saya tak akan mampu untuk memberikan hal terbaik bagi dirinya, membentuk sesuai dengan kebutuhannya, mendidiknya secara tepat namun juga ketakutan akan banyak hal diluar sana yang tidak bisa selalu kami kendalikan dan awasi.

[…….]

Continue Reading

You may also like